Masa pendudukan
Jepang tidak dapat dilepaskan dengan perjalan bangsa Indonesia termasuk Barru. Untuk
menduduki Sulawesi Selatan, Jepang bergerak dari Manado yang telah diduduki
pada tanggal 11 Januari 1942, kemudian Menduduki Kendari pada tanggal 24
Januari 1942 dan pada akhirnya memasuki wilayah Sulawesi Selatan pada bulan
berikutnya.
Setelah menguasai kota Sinjai pada tanggal
9 Februari 1942, maka pada keesokan harinya Jepang berhasil menduduki Makassar . Dengan jatuhnya Makassar
membuat daerah-daerah lain di Sulawesi Selatan dengan mudah diduduki oleh
Jepang, termasuk Barru yang berhasil diduduki pada bulan itu juga, sebagai mana
yang dikemukakan oleh Juderiah (2003 : 36) :
Wilayah Barru diduduki oleh
tentara Jepang pada bulan Februari 1942 pada saat tentara Jepang mengejar
tentara Belanda yang mundur dari kota
Makassar menuju pertahanan terakhir Hindia
Belanda di Enrekang.
Setelah Barru jatuh
ke tangan Jepang, maka semua urusan pemerintahan diambil alih oleh Jepang. Pembagian
wilayah pada masa pendudukan Jepang pada dasarnya sama dengan pembagian wilayah
pada masa pedudukan Belanda, yang membedakannya hanya dari segi bahasa yaitu
bahasa Jepang. Pada masa pendudukan Jepang, Barru disebut Bunkeen Karibun Kariken yang membawahi beberapa distrik yang
disebut Sau. Masa pendudukan Jepang
struktur pemerintahan Barru yaitu daerah tingkat Swapraja (syu) dikoordinir
oleh Syuco, distrik (son) dikoordinir oleh Kumico.
No comments:
Post a Comment